Rabu, 14 Oktober 2009

Memimpin dengan Teladan

Pada suatu ketika, Konfusius, menempuh perjalanan jauh bersama beberapa muridnya melintasi padang gurun. Setelah beberapa hari, persediaan air minum yang mereka bawa habis. Ketika salah seorang muridnya menemukan suatu oase kecil yang berisi genangan air dangkal. Dengan segera murid tersebut mengambil mangkuknya kemudian dengan susah payah menyedok sebanyak mungkin air. Tetapi yang terisi hanya setengah dari isi mangkuk. Ia pun mengantarkan air itu kepada Konfusius.

Ketika Konfusius baru menempelkan mangkuk itu ke bibirnya, ia melihat semua mata muridnya memandang kepada dirinya. Ia tidak jadi meminum isi mangkok tersebut, malahan ia menuang air dalam mangkuk tersebut ke atas pasir gurun tersebut sambil berkata,"Air ini terlalu sedikit untuk kita semua dan terlalu banyak untuk satu orang saja. Mari kita lanjutkan perjalanan ini."

Champion
-Darmadi Darmawangsa-


The Lesson

Sebagai seorang pemimpin, Konfusius tidak mampu meminum air itu sendirian dan membiarkan muridnya sengsara. Ia tidak merasa lebih penting drpd murid2nya. Inilah contoh seorang pemimpin sejati. Konfusius memang tidak bisa menghilangkan dahaga dirinya dan para muridnya tetapi ia memberikan sesuatu yang lebih penting dan berarti kepada para muridnya dan kita sekalian, yaitu arti dari sebuah kepemimpinan sejati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar